Pages

Rabu, 11 Mei 2011

sejarah gunung Lawu


gunung Lawu adalah gunung yang berdiri kokoh diperbatasan jawa timur dan jawa tengah, gunung yang bertinggi 3265 dpl ini menjadi salah satu tujuan favorit para pendaki. bukan hanya track dan pemandanngan yang menawan namun gunung lawu adalah gunung dengan mitos dan misterinya. Lawu mempunyai tiga puncak yakni Hargo dalem,Hargo dumilah, dan hargo dumiling. ketiga tempat tersebut mempunyai sejarahnya sendiri-sendiri ,yakni hargo dalem sebagai tempat pamoksan Prabu Bhrawijaya Pamungkas. hargo dumilah dipercaya sebagai tempat pamoksan (menghilang) ki sabdopalon, dan yang terakhir hargo dumiling adalah tempat yang katanya biasa digunakan untuk meditasi dan sebagainya. menurut yang saya ketahui cerita-cerita Lawu bermual dari Cerita dimulai dari masa akhir kerajaan Majapahit (1400 M).   pada masa  kerajaan Majapahit, bertahta sebagai raja adalah Sinuwun Bumi Nata Bhrawijaya Ingkang Jumeneng kaping 5 (Pamungkas). Dua istrinya bernama Dara Petak putri dari daratan Tiongkok dan Dara Jingga. Dari Dara Petak lahir putra Jinbun Fatah, dari Dara Jingga lahir putra Pangeran Katong.  dan setelah dewasa raja dan anak tersebut berbeda keyakinan, sehingga raja membutuhkan meditasi
akhirnya Sang Prabu dengan hanya disertai ajudannya yang setia yakni  Sabdopalon diam-diam meninggalkan keraton dan melanglang praja dan pada akhirnya naik ke Puncak Lawu. Sebelum sampai di puncak, dia bertemu dengan dua orang umbul (bayan/ kepala dusun) yakni Dipa Menggala dan Wangsa Menggala. Sebagai abdi dalem yang setia dua orang umbul itu pun tak tega membiarkan tuannya begitu saja. Niat di hati mereka adalah mukti mati bersama Sang Prabu . Syahdan, Sang Prabu bersama tiga orang abdi itupun sampailan di puncak Harga Dalem.
sampai dipuncak tiba-tiba raja memberi titah kepada  Dipa Menggala, karena kesetiaanmu kuangkat kau menjadi penguasa gunung Lawu dan membawahi semua mahluk gaib (peri, jin dan sebangsanya) dengan wilayah ke barat hingga wilayah Merapi/Merbabu, ke Timur hingga gunung Wilis, ke selatan hingga Pantai selatan , dan ke utara sampai dengan pantai utara dengan gelar Sunan Gunung Lawu. Dan kepada Wangsa Menggala, kau kuangkat sebagai patihnya, dengan gelar Kyai Jalak.
Singkat cerita Sang Prabu Barawijaya pun muksa di Harga Dalem, dan Sabdopalon moksa di Harga Dumiling. Tinggalah Sunan Lawu Sang Penguasa gunung dan Kyai Jalak yang karena kesaktian dan kesempurnaan ilmunya kemudian menjadi mahluk gaib yang hingga kini masih setia melaksanakan tugas sesuai amanat Sang Prabu Brawijaya

0 komentar:

Posting Komentar